Sekilas Tentang Sistem Pendukung Keputusan Menurut para Ahli
Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan
adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui
penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang
sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem
Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan
informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai
jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu
sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif
keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
Kesimpulan :
“Sistem pendukung keputusan itu
hanyalah sebagai pendukung untuk pengambilan masalah dalam setiap permasalahan,
sehingga pendukung keputusan itu tidak memutuskan keputusan atau permasalahan,
hanya mendukung ataupun membantu pengambilan keputusan dalam sebuah
permasalahan”
Konsep sistem pendukung keputusan
pertamakali dikenalkan oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan
istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk
mendukung seluruh tahap pengambilan keputuan mulai dari mengidenifikasi
masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan
dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
1.
Menurut
Simon, ada tiga fase yaitu :
Fase Intelegensi
Fase Desain
Fase Pilihan
Fase
Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian (scanning) lingkungan. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang – peluang masalah.
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian (scanning) lingkungan. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang – peluang masalah.
Fase inteligensi dimulai dengan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran
organisasional yang berkaitan dengan isu yang terkait dan menentukan apakah
tujuan tersebut telah terpenuhi.
Pada fase pertama ini, seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi gejala – gejalanya, menentukan keluasanya, dan mendefinisikan secara eksplisit.
Pada fase pertama ini, seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi gejala – gejalanya, menentukan keluasanya, dan mendefinisikan secara eksplisit.
Fase
Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin dilakukan.
Sebuah model masalah pengambilan keputusan dibangun, dites, dan divalidasi.
Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif dan atau kualitatatif.
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin dilakukan.
Sebuah model masalah pengambilan keputusan dibangun, dites, dan divalidasi.
Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif dan atau kualitatatif.
Fase
Pilihan
Fase
pilihan adalah fase dimana dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil
suatu komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu.
Fase
pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi
yang tepat untuk model.
Fase Implementasi
Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.
Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.
2. Karakteristik Sistem Pendukung
Keputusan (Turban, E., 2005) :
Keputusan
Terstruktur :
contoh : Keputusan pemesanan barang dan keputusan
penagihan piutang.
Keputusan Semiterstruktur :
Keputusan yang memiliki 2 sifat, separoh ditangani komputer sebahagian lagi
tetap dilakukan oleh pengambil keputusan.
Contoh :
Pengevaluasian Kredit,
Penjadwalan Produksi,
Pengendalian Persediaan
Pengevaluasian Kredit,
Penjadwalan Produksi,
Pengendalian Persediaan
Keputusan Tidak Terstruktur :
Keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau
tidak selalu terjadi.
Contoh :
Pengembangan Teknologi Baru,
Bergabung dengan Perusahaan Lain,
Perekrutan Eksekutif.
Contoh :
Pengembangan Teknologi Baru,
Bergabung dengan Perusahaan Lain,
Perekrutan Eksekutif.
3.
Manfaat dari SPK adalah :
SPK memperluas kemampuan pengambil
keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
SPK membantu pengambil keputusan
untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur.
SPK dapat menghasilkan solusi dengan
lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK, mungkin saja
tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia
dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,
karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
0 komentar:
Posting Komentar